Electronic Arts (EA) kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan langkah besar dalam restrukturisasi perusahaan. Dalam pengumuman resmi, EA menyatakan bahwa mereka mem-PHK ratusan karyawan dari berbagai divisi dan menghentikan pengembangan game Titanfall baru yang sebelumnya dikerjakan oleh Respawn Entertainment—studio di balik Apex Legends dan franchise Titanfall itu sendiri.
Menurut laporan dari Bloomberg dan Reuters, keputusan ini dibuat sebagai bagian dari “penyesuaian strategis” EA untuk memfokuskan sumber daya pada proyek-proyek yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. CEO EA, Andrew Wilson, menyebut bahwa perusahaan harus “mengambil keputusan sulit demi masa depan yang lebih terfokus”.
Namun, keputusan ini mengecewakan banyak penggemar, terutama mereka yang telah lama menanti sekuel dari Titanfall 2, game yang kini dianggap sebagai salah satu shooter terbaik dekade ini. Selain itu, PHK massal ini menambah daftar panjang pemutusan kerja di industri game global yang telah terjadi sepanjang 2024 dan awal 2025.
Apa dampaknya?
- Fans mengkritik EA karena dianggap lebih fokus pada monetisasi jangka pendek (seperti microtransaction di EA Sports FC dan Apex Legends) daripada kualitas konten jangka panjang.
- Banyak pengembang indie dan mantan karyawan kini berbagi cerita di media sosial tentang ketidakpastian kerja di perusahaan besar.
- Industri game kembali disorot sebagai sektor yang tidak stabil, meski pertumbuhannya pesat dari sisi pendapatan.
Leave a Reply