Turnamen tahunan Valor of Champions (VoC) kembali digelar dengan gebrakan spektakuler. Tahun 2025 ini, kompetisi tersebut digelar di Seoul, Korea Selatan, dengan venue megah yang mampu menampung 50.000 penonton langsung, dan diikuti lebih dari 32 tim esports elit dari 18 negara. Namun yang paling mencuri perhatian adalah nilai total hadiah: lebih dari 50 juta dolar AS, menjadikannya turnamen esports dengan hadiah terbesar sepanjang sejarah.
Game Valor of Champions sendiri merupakan MOBA 5v5 yang kini berada di puncak popularitasnya, berkat sistem pertempuran cepat, rotasi hero bulanan, serta update gameplay yang terus disesuaikan dengan meta komunitas. Turnamen VoC 2025 jadi puncak kompetisi global yang mempertemukan para juara regional, termasuk tim raksasa seperti Red Tiger (Korea), Nova Imperium (Brasil), dan Phantom Reign (Filipina).
Pertandingan semifinal antara Phantom Reign dan Red Tiger menjadi momen paling ikonik, di mana tim Filipina yang sebelumnya tidak diunggulkan berhasil menang dramatis 3-2 lewat game kelima yang hanya tersisa 1% base saat mereka berhasil melakukan comeback luar biasa. Momen itu viral di media sosial dan disebut-sebut sebagai “momen paling epik dalam sejarah esports”.
Selain pertandingan, VoC 2025 juga menghadirkan sejumlah kejutan: demo eksklusif dari fitur baru seperti mode 5v5v5, dan sistem hero fusion, di mana dua hero bisa digabung menjadi satu unit super dengan kemampuan hybrid. Fitur ini rencananya akan dirilis musim depan.
Di sisi penonton, turnamen ini memecahkan rekor global dengan lebih dari 20 juta penonton live secara serentak, mengalahkan final League of Legends Worlds 2023. Bahkan siaran ulang pertandingan semifinal VoC kini menjadi konten gaming terpopuler di YouTube dan TikTok.
Event ini bukan hanya soal pertandingan—melainkan perayaan budaya gamer global, dengan cosplay, showcase studio pengembang, konser musik virtual, dan banyak aktivitas komunitas. Dengan pencapaian ini, banyak pihak menyebut Valor of Champions 2025 sebagai bukti nyata bahwa esports sudah setara dengan industri olahraga mainstream seperti sepak bola dan basket.
Leave a Reply