Setelah serangkaian rumor beredar selama awal tahun, Activision secara resmi mengumumkan bahwa game berikutnya dalam seri Call of Duty adalah Black Ops: Gulf War, yang akan dirilis pada 25 Oktober 2025. Game ini membawa latar yang sangat menarik: Perang Teluk (Gulf War) tahun 1990–1991, menjadikannya seri pertama dalam franchise ini yang mengangkat konflik besar di Timur Tengah secara mendalam.
🔍 Latar Cerita dan Gaya Narasi
Pemain akan berperan sebagai agen rahasia dan pasukan elite dalam operasi skala global di kawasan Timur Tengah, Eropa Timur, hingga pangkalan rahasia di Afrika Utara. Unsur fiksi tetap hadir, namun kali ini lebih membumi dibanding seri sebelumnya yang cenderung futuristik atau imajinatif. Kisah utama berkisar pada misi CIA yang berusaha mengungkap manipulasi senjata kimia dan jaringan informan di dalam pemerintahan musuh.
🎮 Inovasi Gameplay
Black Ops Gulf War memperkenalkan mekanik infiltrasi dinamis, termasuk penggunaan drone mini, pelacak panas, dan kemampuan silent takedown dengan detail animasi sinematik. Beberapa misi memiliki pendekatan open-ended—pemain bisa memilih jalur serangan frontal, atau menyusup diam-diam melewati bunker dan terowongan bawah tanah.
Mode multiplayer akan kembali hadir dengan 16 peta dari berbagai latar seperti gurun Kuwait, kilang minyak, hingga reruntuhan kota. Mode Zombies tetap hadir, namun dengan nuansa militer dan eksperimen biologis, bukan lagi tema supernatural seperti sebelumnya.
🧠 Komentar Pengamat Industri
Banyak analis menyebut keputusan Activision untuk kembali mengangkat tema sejarah nyata sebagai langkah tepat setelah sejumlah game futuristik mereka mengalami penurunan minat. Dengan kualitas visual yang kini ditingkatkan oleh engine baru dan dukungan ray tracing penuh, Gulf War siap menjadi salah satu Call of Duty dengan atmosfer paling intens.
Leave a Reply