Dari studio indie yang dikenal dengan pendekatan filosofis dan unik, lahirlah game berjudul Time Flies — sebuah petualangan singkat namun mendalam yang menghadirkan pemain sebagai seekor lalat rumah. Ya, kamu bukan salah baca: game ini benar-benar meminta pemain menjalani hidup sebagai lalat, dan mencoba mencapai daftar impian sebelum waktu habis.
Premis utamanya sederhana, tapi dalam: lalat memiliki umur yang sangat pendek. Di dalam game ini, pemain akan langsung diberikan waktu hidup sesuai harapan hidup rata-rata manusia dari negara tempat mereka memilih. Misalnya, jika kamu memilih Jepang, kamu akan memiliki waktu lebih lama daripada jika memilih negara dengan harapan hidup rendah.
Di dalam rentang waktu tersebut, pemain bebas menjelajah rumah, ruangan, dan benda-benda dalam skala lalat — dari kipas angin, gelas kopi, hingga TV. Tujuanmu? Menyelesaikan daftar impian seperti “menari di atas piringan hitam”, “mencoba menyentuh sinar matahari dari balik jendela”, atau “mengganggu seorang manusia yang sedang membaca”. Setiap misi kecil ini menjadi bagian dari refleksi mendalam akan hidup yang singkat tapi bisa bermakna.
Grafis yang ditawarkan hitam-putih, dengan gaya visual 2D sederhana namun penuh karakter. Musik latar tenang dan melankolis, mendukung kesan eksistensial yang ingin dibangun pengembang. Gameplay dikendalikan dengan tombol arah dan satu tombol aksi, membuat game ini sangat mudah diakses oleh semua kalangan.
Game ini akan dirilis pada 31 Juli 2025 untuk Nintendo Switch, PlayStation 5, PC, dan Mac. Banyak yang menyebut Time Flies sebagai salah satu game indie terbaik tahun ini karena berhasil menggabungkan ide absurd dengan pesan yang sangat menyentuh: hidup itu singkat, jadi jalani dengan penuh makna.
Leave a Reply